Minggu, 09 Oktober 2011

Rapat PGRI


Rapat PGRI Ranting Sekolah Dasar Wilayah Kebonsayur

 
Pada tanggal 08 Oktober 2011 bertepatan hari sabtu kemarin telah diadakan rapat anggota dan pengurus PGRI Sekolah Dasar Wilayah kebonsayur.
Ketua PGRI Sekolah Dasar wilayah Kebonsayur Bapak M.Khamim, S.Pd.Islam dalam samutanya mengarapkan kerjasama dan kekompakan para pengurus beserta anggota dalam wadah PGRI sub rayon maupun PGRI Kecamtan Cilacap Selatan, agar organisasi para guru dapat eksis dalam pembangunan dan kemajuan bangsa terutama pendidikan Sekolah Dasar.
Adapun Rapat tersebut diikuti oleh 4 (emapt) Sekolah Dasar yaitu SD Negeri Tambakreja 04, SD Negeri Tambakreja 07, SD Negeri Tambakreja 11 dan SD Bhayangkari, rapat kali ini bertempat di SD Negeri Tambakreja 04.
Sedangkan Pembina pada PGRI Wilayah Kebonsayur adalah para Kepala Sekolah serta anggota semua guru-guru dari ke empat SD tersebut.
Rapat dilakukan dari pukul 10.00 hingga pukul 12.00 dengan agenda rapat adalah pertemuan rutin dan silahturahmi, serta membahas berbagai persoalan
guru, pendidikan, dan organisasi, serta  memaksimalkan
pelaksanaan program kerja.
Beberapa keputusan yang dihasilkan antara lain:
Menetapkan koordinator pada masing-masing bidang untuk memudahkan koordinasi dan mengefektifkan aksi antar pengurus dan anggota menjalankan program
Pada rapat tersebut diingatkan pula bahwa visi PGRI adalah " Terwujudnya organisasi mandiri dan dinamis yang dicintai anggotanya, disegani mitra, dan diakui perannya oleh masyarakat"
PGRI didirikan untuk mempertahankan kemerdekaan, mengisi kemerdekaan dengan program utama di bidang pendidikan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, dan memperjuangkan kesejahteraan bagi para guru. Dengan pedoman pada visi PGRI makan salah satu tujuan PGRI adalah
Menjaga, memelihara, membela, serta meningkatkan harkat dan martabat guru melalui peningkatan kesejahteraan anggota serta kesetiakawanan organisasi. Oleh karena itu perlu sekali kerjasama dan kekompakkan antar pengurus dan anggota agar Visi dan tujuan dari organisasi dapat tercapai.

- sgn-

Komodifikasi Teknologi

Sekolah dan Komodifikasi Teknologi

  • Oleh  budiharto
SEKOLAH sebagai media pembelajaran bagi siswa menjadi ruang efektif bagi persemaian ilmu pengetahuan dan teknologi. Sekolah menjadi ruang “bebas” yang terkontrol untuk proses akomodasi produk teknologi kontemporer. Sekolah melalui skema kurikulum yang dibebankan untuk diajarkan, bisa
menjadikan produk kemajuan material teknologi sebagai materi wajib ilmu yang harus dikuasai siswa dan insan akademik lain.

Bagi kepentingan industri dan pemasaran produk teknologi, sekolah menjadi area bisnis yang menjanjikan laba progresif. Produk kemajuan teknologi bisa dipasarkan melalui lembaga pendidikan formal dan informal, termasuk sekolah. Secara terencana atau tidak diwajibkan, sekolah menjadi “lalu lintas” kepemilikan produk teknologi. Teknologi komunikasi semacam telepon seluler atau teknologi jaringan cyber melalui kepemilikan komputer jinjing (laptop/notebook) menjadi bagian kebutuhan siswa dan insan akademik untuk komunikasi lintas personal dan mengunduh materi termutakhir ilmu pengetahuan.

Dipaksakan

Di berbagai sekolah yang melabeli diri sebagai sekolah unggulan, penguasaan teknologi komunikasi dan dunia maya beserta konsekuensi logisnya, yakni hak kepemilikan, telah menjadi lazim. Tidak ada anak usia sekolah sejak jenjang sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah atas (SMA) yang tidak mengenal, menggunakan, dan memiliki teknologi komunikasi atau komputer jinjing.

Sekolah merespons kemajuan produk teknologi dengan menyediakan fasilitas penunjang semacam hot spot area, jaringan komputer internet. Adaptasi dan akomodasi produk teknologi di sekolah selinier dengan peningkatan biaya pendidikan sebagai implikasi komersialisasi pendidikan. Fasilitas teknologi informasi dan komunikasi memang dipaksakan menjadi “penanda” kemajuan ilmu pengetahuan di lembaga pendidikan.

Upaya menjadikan sekolah pasar produk (komoditas) teknologi informasi dilakukan berbagai perusahaan IT dengan berbagai iming-iming menjanjikan. Dari rabat harga untuk pembelian kolektif, garansi mutu dan pemeliharaan, serta keaslian produk. Yang menyedihkan, di belakang hak konsesi perusahaan IT dan perusahaan pemasaran produk teknologi kontemporer ada kepentingan ekonomis (bisnis) antara pemangku kepentingan (kebijakan) birokrasi, shareholder pendidikan, dan penguasa birokasi sekolah. Mereka satu kesepahaman untuk memperoleh keuntungan dari pemasaran teknologi informasi melalui jalur sekolah.

Kepentingan Bisnis

Beberapa waktu lalu ada politisasi kepentingan bisnis di balik pemasaran produk teknologi komunikasi melalui jalur sekolah. Dengan membingkai nafsu pemasaran produk teknologi komunikasi berlabel “pembelajaran ilmu pengetahuan berbasis hp internet”, para siswa dimobilisasi menjadi komunitas pembeli dan pengguna. Hp yang secara kualitas bisa dibeli murah di pasaran, jadi mahal karena dipasarkan melalui birokrasi sekolah. Padahal, tanpa menggunakan hp, netbook, notebook, para siswa dan guru bisa mengunduh materi ilmu pengetahuan melalui situs di jejaring internet yang tersedia di berbagai fasilitas pelayanan publik.

Teknologi akhirnya jadi alat mencari rente birokrasi pendidikan. Teknologi untuk edukasi menjadi mahal demi kepentingan proyek pribadi, korporasi dan birokrasi. Itu jelas pengingkaran prinsip dasar teknologi edukasi. Teknologi bagi pendidikan seharusnya tidak mendatangkan biaya besar, namun bisa terakses semua siswa dan insan pendidikan.

Saat ini perlu reformulasi teknologi edukasi yang murah dan ramah. Teknologi edukasi yang memerantikan produk material teknologi informasi dan teknologi komunikasi sebagai alat pembelajaran yang bisa diakses semua siswa, anak didik, guru tanpa harus membeli (membayar) mahal, yang akhirnya menyedot pos belanja keluarga untuk memenuhi kebutuhan dasar. Teknologi edukasi yang murah dan ramah bisa diwujudkan bila ada goodwill dari pemangku kebijakan pendidikan dan pemegang otoritas anggaran pendidikan untuk mengalokasikan dana publik di sektor pendidikan guna menyediakan fasilitas teknologi informasi dan teknologi komunikasi bagi siswa dan insan pendidikan. Itu tak boleh dilandasi syahwat ekonomi dalam bingkai proyek.

Karena itu ada beberapa hal yang harus diimplementasikan. Pertama, upaya memfasilitasi teknologi edukasi di seluruh sekolah harus dikontrol oleh publik dan pemangku kepentingan di sekolah. Perencanaan kebutuhan harus benar-benar objektif sesuai dengaqn kebutuhan pengembangkan pendidikan.

Kedua, pengembangan teknologi edukasi di sekolah tak boleh didesakkan oleh kepentingan bisnis korporasi yang jauh dari nilai keadilan sosial yang selaras dengan filosofi pendidikan untuk semua. Pengarusutamaan kepentingan pengabdian ilmu dan kebutuhan siswa menjadi prioritas.

Ketiga, sekolah harus menjadi zona terlarang bagi praktik komodifikasi produk teknologi. Sekolah harus menjadi ruang untuk menjadikan produk teknologi berfungsi sosial, yang bisa diakses, digunakan, dikelola semua insan akademik sekolah.

Selasa, 20 September 2011

Rapat Komite dengan Wali Murid Tahun Ajaran 2011/2012

RAPAT KOMITE DENGAN WALI MURID SDN TAMBAKREJA 04
KECAMATAN CILACAP SELATAN

Pada hari sabtu tanggal 17 September 2011, di SDN Tambakreja 04 telah dilakukan rapat komite dengan wali murid dari kelas-I hingga kelas-VI, dimana hadir pada acara tersebut ketua Komite Sekolah beliau Bapak Soeparno Adi dan Sekretaris Komite Sekolah Bpk Harwoko.
Adapun susuna pada acara tersebut adalah sebagai berikut

1.        Pembukaan
2.        Sambutan Ketua Kampus lama Kebonsayur serta perkenalan Kepala Sekolah baru SDN Tambakreja 04
3.        Acara Sidang Komite dan Wali Murid
4.        Lain-lain
5.        Penutup

1.  Pembukaan diawali dengan bacaan Basmallah bersama-sama.
2.      Sambutan Ketua Kampus Lama KebonSayur Bapak Suharno sebagai Kepala Sekolah lama SDN Tambakreja 04 selama 2 periode, sekarang kembali mengampu di SDN Tambakreja 11 sebagai guru Kelas IV. Sesuai Peraturan Pemerintah bahwa apabila Kepala Sekolah telah menjabat selama 2 periode, maka diharapkan kembali menjadi guru.
      Sebagai Ketua Kampus lama KebonSayur, beliau berharap semoga Kepala Sekolah yang baru dapat melanjutkan visi dan misi SDN Tambakreja 04, 11 atau bahkan lebih meningkatkan program  yang ada.
      Beliau juga mengharapkan agar para wali murid untuk lebih memperhatikan dan mendorong semangat anaknya dalam belajar sehingga prestasi belajar anak akan lebih meningkat.
Perkenalan Kepala Sekolah baru SDN Tambakreja 04 dan 11
a.                  Perkenalan Kepala SDN Tambakreja 04 ( HARLINA RUSTANTI,S.Pd )
      Beliau diangkat menjadi Kepala Sekolah mulai 1 Juli 2011.
b.                  Perkenalan Kepala SDN Tambakreja 11 ( Y. NINING SABARINI, S.Pd )
            Beliau diangkat menjadi Kepala Sekolah mulai 1 Juli 2011.
Sambutan Kepala Sekolah SDN Tambakreja 04
K
3.      Acara Sidang Komite dan Wali Murid
Sebelum memasuki pokok acara, Bapak Soeparno Adi menceritakan kilas balik sejarah berdirinya SDN Kampus KebonSayur. Pada tahun 1977, beliau memohon kepada Bupati Cilacap ( Pujono Pranyoto) untuk mendirikan sekolah karena di daerah kebonsayur belum ada SD dan kebetulan terdapat tanah kosong yang belum dimanfaatkan. Namun ternyata tanah yang ada adalah tanah rekendom. Maka dengan segala upaya, beliau dan warga kebonsayur berjuang untuk mendapatkan tanah tersebut. Akhirnya usaha beliau membuahkan hasil. SDN Kampus KebonSayur dapat berdiri. Sekolah terdiri dari dua SD yaitu SDN Tambakreja 04 dan 11, namun warga menginginkan agar membentuk satu Komite untuk menaungi dua SD. Beliau memiliki cita-cita tinggi agar anak-anak yang ada dilingkungan KebonSayur dapat berprestasi setinggi-tingginya dan tidak kalah dengan SD lain di wilayah kabupaten Cilacap. Bahkan beliau berharap dan berdoa, suatu saat akan ada calon pemimpin bangsa akan lahir dari SD Kampus Kebonsayur.
Bapak Soeparno Adi mengutarakan tujuan diadakannya Rapat Komite pada hari ini. SD Kampus KebonSayur memiliki Visi dan Misi yang baik. Untuk mewujudkannya, tentu saja perlu dukungan dari seluruh wali murid, terutama dukungan dana yang tidak sedikit. Mulai dari kelas I sampai kelas VI dalam proses belajar mengajar memerlukan sarana dan prasarana agar dapat berjalan dengan baik. Tujuan dari Komite Sekolah adalah membuat suasana aman dan nyaman di lingkungan almamater SD Kampus KebonSayur. Komite Sekolah menjadi jembatan penghubung antara Wali Murid dan pihak sekolah agar terjalin kerjasama yang baik dan pada akhirnya berdampak pada kemajuan sekolah. Dalam sambutannya, Bapak Soeparno Adi menyampaikan kepada wali murid, bahwa kita semua harus memiliki sense of responsibility, sense of belonging terhadap SD Kampus Kebonsayur yang kita cintai ini. Dengan begitu kita memiliki rasa handarbeni, rasa memiliki sehingga kita secara sadar ingin berusaha memajukan SD Kampus Kebonsayur (SDN Tambakreja 04, 11), terutama memajukan prestasi belajar siswa. Dari tahun ke tahun kita dapat melihat bahwa lulusan dari SD Kampus Kebonsayur nilainya tidak kalah dengan SD lain dan sebagian siswa bahkan dapat masuk ke SMP favorit dan meraih prestasi di sekolahnya. Hal inilah yang perlu kita tingkatkan lagi.

Jumat, 19 Agustus 2011

4 Langkah Urgent Dalam Bulan Romadhon

Sudah siapkah anda menyambut Ramadhan…? Ups, jangan jawab dulu sebelum anda membaca tuntas artikel ini…!
Jika dalam wisuda ada gladiresik, dalam haji ada manasik, maka dalam shalat fardhu ada shalat sunnah qabliyah. Anda tahu maksudnya, bukan? Ya, ketiganya merupakan “pemanasan” agar prosesi yang sesungguhnya dapat berlangsung lebih baik.
Begitupun dalam menghadapi bulan Ramadhan. Sudahkah kita melakukan pemanasan dengan puasa sunnah di bulan Syaban ini? Seperti halnya Rasulullah, puasa sunnah yang dilakukan beliau SAW di bulan Syaban melebihi puasa sunnah di bulan lainnya (HR Bukhari Muslim).
Orang yang berpuasa di bulan Syaban melebihi puasanya di bulan lain inilah orang yang sebetulnya lebih pantas disebut “mempersiapkan diri” menyambut Ramadhan, ketimbang yang hanya mengadakah pesta cucurak, unggah-unggahan dan kegiatan sejenisnya.

Jika di bulan lain kita terbiasa puasa Senin-Kamis, maka di bulan Syaban ini seyogyanya ditambah lagi. Apalagi bagi yang sama sekali tidak pernah puasa sunnah…sekaranglah saat yang tepat untuk melaksanakannya. Buruan, mumpung masih ada kesempatan beberapa hari lagi. Minimal sekali, dech… daripada tidak babar blas!
Mempersiapkan apa lagi?
Selain puasa sunnah di bulan Syaban, jangan lupa kaji ulang tentang keistimewaan bulan Ramadhan. Ini penting untuk membangkitkan motivasi kita. Kemudian satu hal yang tak kalah pentingnya adalah membuat rencana. Rencana adalah sebuah peta yang akan memberi arah untuk mencapai tujuan. Tanpa rencana, pencapaian tujuan menjadi jauh lebih sulit.
Bagaimana cara membuat rencana?
Apa saja rencana anda selama bulan suci Ramadhan? Jika anda tidak berhasil menunjukkan secarik kertas yang berupa daftar rencana, anda dapat dianggap belum memiliki rencana yang baik. Karena rencana yang baik haruslah tertulis, dan memenuhi 5 kriteria sebagai berikut:
  • Spesifik
  • Terukur
  • Terjangkau
  • Realistis
  • Tepat waktu
Spesifik
Rencana harus dituangkan dalam bentuk yang spesifik. “Melakukan kegiatan yang bermanfaat”, ini adalah rencana yang kabur, tidak spesifik. Anda dapat menggantinya menjadi: “Membaca tafsir Al Quran” agar spesifik.
Terukur
Kalau kita bisa mengukur, maka kita bisa mengatur. Kalau kita bisa mengatur, maka kita bisa meraih. Merencanakan 1 juz per hari, tentu lebih baik karena dapat terukur dengan jelas daripada mengatakan: “sebanyak mungkin”.
Terjangkau
Pastikan anda memiliki modal, cara, alat, bantuan dll yang dapat digunakan untuk menjangkau tujuan anda. Jika anda tidak bisa berbahasa Arab, jangan coba-coba membuat rencana untuk mempelajari kitab Riyadushalihin dari bahasa aslinya.
Realistis
Realistis bukan berarti MUDAH! Realistis adalah sesuai dengan kenyataan (realita) kita saat ini. Menetapkan rencana membaca Al Quran 10 ayat per hari di bulan Ramadhan adalah rencana yang tidak realistis, jika dalam kenyataannya sudah terbiasa dengan 30 ayat per hari…!  Itu terlalu mudah, tidak sesuai realita kemampuan anda. Sebaliknya, rencana yang terlalu sulit juga harus dihindari. Rencanakanlah sesuai dengan realita kemampuan anda saat ini.

Tepat waktu

Rencana, haruslah disertai dengan target waktu. Misal: setiap hari, setiap Kamis, minggu ke-3 … dsb.
Jangan lupa, saat pelaksanaan setiap rencana yang telah disusun harus dievaluasi tingkat keberhasilannya setiap hari.
Ringkasnya, 4 langkah urgent dalam menyambut Ramadhan adalah:
  • Berpuasa sunnah di bulan Syaban sebagai “pemanasan”
  • Mengkaji ulang keistimewaan Ramadhan untuk memotivasi diri
  • Menyusun rencana kegiatan
  • Mengevaluasi pelaksanaan rencana setiap hari
Semoga dapat memberi inspirasi bagi anda untuk membuat rencana yang lebih baik. Jangan lupa untuk mencantumkan rencana shalat berjamaah di masjid.
Insya_Allah Ramadhan ini lebih baik… ***

Sabtu, 13 Agustus 2011

Kegiatan Romadhon

Setelah selama sepekan dilakukan kegiatan pesantrem kilat di SD NEGERI TAMBAKREJA 04 CILACAP, hari ini sabtu tanggal 13 Agustus 2011 kegitan tersebut ditutup.
Pesantren kilat tersebut dimaksud agar anak didik bisa lebih dapat mendalami sariat agama Islam dan memperbanyak amaliah selama  romadhon, Pesantren kilat tersebut dilaksanakan selama jam belajar (KBM) dengan memperbanyak materi agama dan pengajian-pengajian serta para siswa didik diharapkan menggunakan pakaian muslim (tidak menggunakan pakaian/atribut sekolah).
Para pengajar dan ustadz dari daerah sekitar sekolah dan ulama serta guru-guru sekolah tersebut, dan sebagai koordinator adalah guru pendidikan agama islam SD Negeri Tambakreja 04 sendiri yaitu bapak M. Khamim, S.Pd.Islam
Pelaksanaan dilakukan didalam kelas yang meliputi tata cara sholat, wudhu yang benar, apa makna puasa dan pembelajaran akhlak.
Antusias para siswa didik dan wali murid/orang tua murid cukup baik dan sangat membantu dan semangat, dimana terbukti dengan dilakukan kegiatan-kegiatan tersebut siswa didik sudah bisa memahami dan mengerti tentang puasa, sholat dan lain sebagainya.
Mulai minggu depan tanggal 15 Agustus 2011 kegiatan belajar (KBM) di sekolah dilakukan kembali seperti biasa dan diharap siswa didik dapat lebih santun dan tekun dalam belajar, karena KBM hanya tinggal sepekan dan mulai 22 Agustus 2011 KBM sekolah telah libur sebelum dan sesudah Idul Fitri hingga KBM dilakukan kembali pada tanggal 06 Agustus 2011 dengan jam belajar seperti semua.